Translate

Monday, April 7, 2014

MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR


A.          Definisi Longsor


Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam.
Namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
1.               Erosi yang disebabkan sungai-sungai atau gelombang laut yang
             menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam
2.               Lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi
             yang diakibatkan hujan lebat
3.               Gempa bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya
             lereng-lereng yang lemah
4.                Gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan 
              lebat dan aliran debu-debu                                                    
5.                Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak,
             dan bahkan petir
6.                Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan 
             atau salju.
Wilayah rawan tanah longsor di Pulau Jawa dapat dipantau melalui satelit, yaitu memanfaatkan citra satelit  untuk bencana geologi. Wilayah rawan bencana tanah longsor terdapat di bagian selatan jawa . Wilayah Jawa Barat bagian selatan bertopografi relative lebih kasar, sehingga sering mengalami longsor. Kabupaten Tasikmalaya tersebar di bagian selatan yaitu, Bantarkalong, Bojonggambir, Salawu, Sodonghilir, Taraju, Salopa, Sukaraja, Cigalontang, Pageregeung, Ciawi, Cisayong, Indihiang, dan Tanjungjaya.
Sebagai contoh, peristiwa tanah longsor pada tangall 22 Maret 2008 di Kampung Cikaso , Desa Kutawaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Jika dilihat dari bentuk topografinya, daerah tersebut merupakan perbukitan dengan kemiringan lereng 150-400. Dengan demikian, tingakt longsor di daerah tersebut termasuk sedang-tinggi.                   

B.                 
Jenis tanah longsor
1.          Longsoran translasi, yaitu bergeraknya masa tanah dan batuan
          pada bidang gelincir yang berbentuk rata atau bergelombang landai.
2.           Longsoran rotasi , yaitu bergeraknya masa tanah dan batuan 
          pada bidang gelincir yang berbentuk cekung.

3.           Pergerakan blok , yaitu perpindahan batuan yang bergerak pada bidang
          gelincir berbentuk rata.
4.          Runtuhan batu, yaitu pergerakan sejumlah besar batuan atau material lain
          ke bawah dengan cara jatuh bebas.
5.          Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat.
6.         Aliran bahan rombakan, yaitu jenis  tanah longsor yang terjadi ketika
         masa tanah bergerak akibat  adanya dorongan air.


Adapun cara - cara untuk menghadapi bencana tanah longsor,diantaranya:

C.      Kesiapan Sebelum Terjadi Longsor
 

       Kita harus waspada terhadap terjadinya tanah longsor dengan cara memperhatikan hal berikut :


  • Kenali wilayah sekitar kita apakah pernah terjadi longsor
  • Apakah kawasan wilayah merupakan jalur air hujan atau erosi alur
  • Apakah kawasan sekitar merupakan daerah terjal dan hutannya gundul
  • Apakah kawasan memiliki tanah yg gembur serta curah hujan yg tinggi
  • Apakah kawasan tanah terdapat retakan
      



D.       Upaya Menghindari Terjadinya Tanah Longsor

  • Tidak menebang secara serampangan
  • Membuat terasering pada lahan miring dan membangun tanggul penguat
  • Membuat saluran air yang baik untuk menghindari erosi parit
  • Melaksanakan program penghijauan dan reboisasi
  • Memeriksa tanah secara berkala,bila ada yang retak mengungsi ke tempat lain
  • Belajar untuk mengetahui dan mengukur tingkat derasnya air hujan yang jatuh

E.       Hal yang Dilakukan Ketika Longsor

  • Menenangkan seluruh anggota keluarga sewaktu terjadi longsor dan hindari rasa panik bagi seluruh anggota keluarga
  • Segera keluar rumah meninggalkan daerah bencana atau kawasan reruntuhan untuk mencari kawasan yang relatif datar sehingga tidak terjangkau longsor
  • Bila tidak bisa menghindari suasana longsor segera mencari perlindungan seperti meja atau lemari
F.       Setelah Terjadi Longsor


  • Segera menjauh dari kawasan longsor untuk menghindari terjadinya longsor susulan
  • Segera diperiksa korban luka-luka dan secepatnya diberikan pertolongan pertama,Bila ada yang terperangkap longsor jangan langsung masuk kawasan longsor tetapi dilokalisir terlebih dahulu
  • Petugas tum SAR segera ke lokasi korban longsor
  • Periksa kondisi tanah dan rumah di kawasan longsor
  • Waspadai adanya resapan air di reruntuhan longsor
  • Berikan bantuan kepada yang memerlukan pertolongoan terutama kepada anak-anak,orang cacat,jompo,atau para wanita
  • Dengarkan informasi dari radio dan televisi tentang kondisi cuaca
  • Laporkan kalau ada kerusakan fasilitan umum kepada pihak berwenang
  • Datangkan pihak berwenang untuk memberikan penyuluhan tentang bahaya longsor yang akan terjadi dan bagaimana mengurangi bahaya longsor
  • Laksanakan program penghijauan dan reboisasi terhadap daerah bekas longsor
  • Ajak sanak saudara ke tempat lain yang lebih aman sehingga terhindar dari bahaya longsor


1. Mengapa di Indonesia sering terjadi bencana tanah longsor ?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan Mitigasi adaptasi bencana itu !
3. Sebutkan tahap-tahap penanganan bencana tanah longsor !
4. Jelaskan langkah apa sajakah yang seharusnya dilakukan sebelum, pada saat dan sesudah terjadi        bencana tanah longsor ?


Jawaban :

1. Karena di Indonesia sering dilakukan illegal logging,sehingga kurangnya resapan untuk air.
2. Mitigasi bencana merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi dampak    negatif sebuah peristiwa akibat yang ditimbulkan bencana atau kegiatan lainnya. 
3. Dengan melakukan penghijauan terhadap hutan-hutan yang gundul,membuat terasering di lereng.